Translate

Apakah Hidupmu Dalam Kesesakan?

Apakah hidupmu dalam kesesakan ~ Dalam perjalanan kehidupan kita, tanpa kita sadari ada saat dimana kita mengalami kesesakan hidup. Kata “kesesakan” dari kata dasar “sesak” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: “sempit sekali (tidak lapang; tidak longgar, tidak lega); penuh berasak-asak (berjejal-jejal) hingga tidak ada tempat terluang; sendat atau senak; sukar bernapas (tentang dada, napas); mengah-mengah; berasa sesak dalam dada sehingga tidak dapat bernapas dengan lega (misalnya karena marah sekali); susah dan sukar; tidak leluasa; terjepit (tentang kehidupan); terimpit (dalam kesulitan, kesukaran); terdesak”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kata “kesesakan” artinya menunjuk kepada keadaan yang sulit, sukar, terjepit, terdesak dan kesusahan”. Situasi dan kondisi semacam itu sering terjadi di ajaln hidup kita. Kita tidak pernah mengundang keadaan tersebut dan kita juga tidak dapat menolaknya ketika sudah terjadi. Lalu kita juga tidak bisa melarikan diri darinya.

Oleh karena itu, ketika kita mengalami situasi dan kondisi semacam itu, pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana sikap dan respon kita terhadap situasi dan kondisi yang membuat hidup kita tersesak atau mengalami kesesakan hidup?” Berdasarkan Mazmur 20:1-10, maka kita menemukan beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil bagi hidup kita, yaitu:


1. Dalam kesesakan kita: ada Tuhan sebagai sumber jawaban.
Penulis kitab Mazmur terkait dengan Tuhan sebagai sumber jawaban menulis dalam pimpinan Roh Kudus, yaitu: “Kiranya TUHAN menjawab engkau pada waktu kesesakan! Kiranya nama Allah Yakub membentengi engkau! Kiranya dikirimkan-Nya bantuan kepadamu dari tempat kudus dan disokong-Nyang engkau dari Sion” – Mazmur 20:2-3.

2. Dalam kesesakan kita: ada Tuhan yang mengingat dan memberi kemenangan.
Penulis kitab Mazmur terkait dengan Tuhan yang mengingat dan memberi kemenangan dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “Kiranya diingat-Nya segala korban persembahanmu, dan disukai-Nya korban bakaranmu. Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kau rancangkan. Kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat puji-pujian demi nama Allah kita; kiranya TUHAN memenuhi segala permintaanmu” – Mazmur 20:4-6.

3. Dalam kesesakan: ada Tuhan yang memampukan kita untuk tetap teguh.
Penulis kitab Mazmur terkait dengan Tuhan yang memampukan kita untuk tetap teguh dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawab dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak” – Mazmur 20:7-9.

Ketika kita ada dalam kesesakan memang secara jujur kondisi sangat tidak menyenangkan. Kesesakan membuat siapapun kehilangan gairah, semangat, motivasi dan harapan dalam hidupnya. Kesesakan bagaikana suasana neraka sebelum sampai ke neraka. Kesesakan membuat siapapun gamang di dalam menjalani hidupnya. Bahkan tidak sedikit yang mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak semestinya karena tidak mampu lagi hidup di dalam kesesakan.

Sebagai umat Allah, kita juga tidak dijanjikan oleh Tuhan bahwa keadaan kita jauh dari masa-masa sukar, jauh dari masa-masa sulit, jauh dari masa-masa kesesakan. Kesulitan, kesukaran dan kesesakan hidup kita juga mengalaminya sebagaimana orang-orang lain yang tidak mengenal Allah di dalam Kristus.


Kendati demikian, Allah berjanji bahwa ketika kita berada dalam masa-masa kesesakan, maka Tuhan ada sebagai sumber jawaban sempurna bagi kita. Tuhan ada untuk mengingat kita dan memberi kemenangan kepada kita. Tuhan ada untuk memampukan kita tetap berdiri teguh. Amin