Translate

Keagungan, Kejatuhan Dan Pemulihan Manusia

Keagungan, kejatuhan dan pemulihan manusia ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari kitab Kejadian 1 – 3. Tiga pasal awal dari kitab Kejadian tersebut memberikan gambaran yang jelas terkait dengan keagungan, kejatuhan dan pemulihan manusia. Secara lengkap akan disajikan sebagai berikut di bawah ini.

1. Manusia karya Allah – Kejadian 1-2.
 
Setelah menciptakan makhluk lainnya, selanjutnya Allah menciptakan manusia sebagai karya agung-Nya. Berbeda dengan ciptaan yang lain, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia diciptakan menurut gambar Allah, memiliki beberapa makna, yaitu: a) Menjadi wakil Allah di bumi (Kej. 1:26). b) Berkuasa atas makhluk lainnya (1:26). c) Diberi nafas hidup (Kej. 2:7). d) Memberi nama kepada ciptaan lainnya (Kej. 2:19). e) Hidup dalam kesucian (Kej. 2:25). Manusia diciptakan menurut rupa Allah, memiliki makna, yaitu: a) Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan Allah (Kej. 1:28). b) Memiliki kemampuan untuk bersekutu dengan Allah (Kej. 2:16,17).


2.Manusia tidak taat kepada Allah – Kejadian 3.
Karena manusia menanggapi perkataan yang bertentangan dengan firman Allah, maka ketaatannya kepada Allah menjadi goyah. Manusia akhirnya mengabaikan ketentuan Allah. Dampak pemberontakan manusia terhadap ketentuan Allah, yaitu: 

a) Manusia mengalami kematian rohani (lih. Kej. 2:17), maknanya ialah: 1) Hubungan yang sangat akrab antara Allah dan manusia rusak oleh karena ketidaktaatan manusia. 2) Sekarang ada sekat dan jurang antara kedua belah pihak. 

b) Manusia bersembunyi dari hadapan Allah; terjadi konflk vertikal (Kej. 3:8), maknanya ialah: 1) Kehadiran Allah tidak lagi memberi sukacita, tetapi rasa takut. 2) Meskipun hubungan manusia dengan Allah sudah rusak, namun dalam diri manusia ada kerinduan akan kehadiran Allah. 3) Manusia mendirikan agama untuk mencari Allah. 4) Pola peribadatan umat Perjanjian Lama membuktikan tidak ada yang layak mendekat kepada Allah.

c) Manusia dihinggapi rasa takut; terjadi masalah dalam internal dirinya (Kej. 3:10), yaitu: 1) Karena struktur dalam diri manusia mengalami masalah, maka sekarang manusia dihinggapi rasa takut. 2) Dalam perjalanan sejarah umat manusia, muncul gangguan psikis yang mengerikan. 3) Manusia berusaha mencari jalan keluar untuk lepas dari rasa takutnya.

d) Manusia saling menyalahkan; terjadi konlik horizontal (Kej. 3:12), yaitu: 1) Pelanggaran terhadap firman Allah menghadirkan sifat mementingkan diri sendiri dalam diri manusia. 2) Manusia menjadi saingan bahkan musuh terhadap manusia lainnya. 3) Dalam perjalanan selanjutnya, sifat ini menghadirkan konflik mengerikan yang menelan jutaan korban.

3. Yesus Kristus datang membawa pemulihan – Kejadian 3:15; Yohanes 10:10. 
Keadaan manusia yang terpisah dari Allah tidak dapat diselesaikan oleh usaha dari pihak manusia; tidak seorang pun yang dapat menghampiri Allah dalam keadaannya yang berdosa. Maka Allah berinisiatif untuk menyelesaikan persoalan terbesar tersebut. Sebelum penyelamatan oleh Yesus Kristus dikerjakan, sudah ada berita dan gambaran tentang hal itu (Kej. 3:15,21). 

a) Memulihkan Hubungan Allah Dengan Manusia (Yoh. 14:6; Rm. 6:23b; 2 Kor. 5:19), yaitu: 1) Kasih karunia Allah dalam Yesus mengembalikan manusia kepada tujuan semula, yaitu memiliki persekutuan dengan Allah. 2) Orang percaya adalah anak-anak Allah. 3) Orang percaya dapat menghampiri Allah dengan bebas.

b) Memulihkan kehidupan dalam diri manusia (Luk. 2:10, 11; Yoh. 14:27; 20:19-21), yaitu: 1) Ketakutan dalam diri manusia hanya bisa disingkirkan dengan kehadiran damai sejahtera yang dari surga. 2) Hal yang paling ditakuti manusia justru disukai orang percaya (lih. Flp. 1:21). 

c) Memulihkan hubungan antar manusia (1 Kor. 12:20,27; Ef. 2:11-15; Flp. 2:1-4), yaitu: 1) Segala upaya dunia untuk mendamaikan konflik antar manusia tidak pernah berhasil. 2) Hanya kasih dari surga yang dapat memulihkan semua perseteruan. Yesus Kristus adalah Raja damai (sarsyalom) yang dapat memulihkan semua relasi (Yes. 9:5). Amin

Sumber: Pdt. Asi Hutabarat, M.Th.