Translate

Kebahagiaan Hidup Dalam Tuhan

Kebahagiaan hidup dalam Tuhan ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari kitab Mazmur 37:18-19. Demikian firman Tuhan, "Tuhan mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan".

Hidup bahagia merupakan rindu dan harap dari semua orang. Tidak ada satu orang pun yang menghendaki hidupnya susah. Tetapi faktanya ialah bahwa hidup bahagia yang menjadi rindu dan harap kita terasa jauh dan mustahil bisa digapai. Dikatakan demikian, karena memang masalah demi masalah, penderitaan, tantangan dan tekanan hidup semakin berat, sehingga hidup bahagia itu hanyalah mimpi.

Hidup bahagia selalu diukur dengan materi yang dimiliki, jabatan yang bisa diduduki, dan status sosial yang tinggi. Hidup bahagia dipahami sebagai hidup yang tanpa masalah, hidup bebas dari penderitaan, lepas dari ujian, tidak ada tantangan dalam hidup. Intinya hidup free dari kompleksitas problematika kehidupan. Itulah perspektif banyak orang terkait dengan kebahagiaan hidup.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Mengapa dikatakan bahwa hidup dalam Tuhan itu bahagia?" Berdasarkan firman Tuhan dalam kitab Mazmur 37:18-19, kita menemukan ada beberapa hal yang menegaskan bahwa hidup dalam Tuhan itu bahagia, yaitu:

1. Ada kepastian keterlibatan Tuhan.
Penulis kitab Mazmur dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan ada kepastian keterlibatan Tuhan menulis: "Tuhan mengetahui hari-hari orang yang saleh" - Mazmur 37:18a. Sebagai umat Tuhan, kita harus menyadari sepenuhnya bahwa dari pihak Tuhan sesungguhnya Dia terlibat secara total dalam hidup kita umat-Nya. Tuhan tidak saja mengetahui hari-hari kita tetapi juga secara aktif Tuhan terlibat dalam hidup kita.


Kesadaran bahwa Tuhan pasti mengetahui dan terlibat aktif dalam setiap aspek hidup kita membuat kita hidup senantiasa bahagia dan sukacita serta berpengharapan. Rasul Paulus terkait dengan kepastian keterlibatan Tuhan dalam hidup kita, menulis: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" - Roma 8:28.

2. Ada kepastian jaminan kepemilikkan dari Tuhan.
Penulis kitab Mazmur dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan ada kepastian jaminan kepemilikkan dari Tuhan, menulis: "... milik pusaka kita tetap untuk selama-lamanya" - Mazmur 37:18b. Raja Daud berulang kali kehilangan milik pusakanya karena dikalahkan oleh musuh. Namun, dalam kondisi yang terlihat tidak mungkin lagi untuk mendapatkan milik pusaka, Daud tetap percaya bahwa Tuhan menjamin milik pusakanya akan kembali. Biarlah kita juga tetap percaya bahwa Tuhan menjamin bahwa milik pusaka kita di bumi ini dijaga dan menjadi bagian kita. Di sisi lain, milik pusaka kita yang abadi di sorga juga menjadi milik kita.

3. Ada kepastian pemulihan hidup dari Tuhan.
Penulis kitab Mazmur dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan kepastian pemulihan hidup dari Tuhan, menulis: "... kita tidak akan malu mendapat kecelakaan" - Mazmur 37:19a. Daud acap kali mengalami kegagalan dalam hidupnya. Setiap kali mengalami kegagalan, Daud mengalami rasa malu. Hal yang sama juga terjadi dalam diri kita. Ketika mengalami kegagalan, reaksi yang normal adalah merasa malu. Tidak ada yang salah dengan rasa malu karena mengalami kegagalan. Masalahnya adalah ketika kita tidak bisa bangkit dari rasa malu itu, dan tidak mau bangkit.

Oleh karena itu, apa pun bentuk kegagalannya, kita harus percaya bahwa itu tidak akan membuat kita menjadi malu selamanya. Mungkin ada demikian banyak orang yang akan meremehkan kita ketika gagal. Mungkin akan ada banyak juga orang yang dulunya dekat dengan kita mulai menjauh. Namun, semua ini bukan akhir dari segalanya. Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita dengan segera.

4. Ada kepastian sumber penyediaan dari Tuhan.
Penulis kitab Mazmur dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan ada kepastian sumber penyediaan dari Tuhan, menulis: "... Tuhan akan tetap membuat kita menjadi kenyang pada hari kelaparan" - Mazmur 37:19b. Ini adalah janji pemeliharaan dan penyediaan dari Tuhan secara supernatural pada masa depan. Saat banyak orang mengalami masalah, Tuhan membuat kita tetap mendapatkan penyediaan makanan dari-Nya. Kepastian ini membuat kita tidak takut lagi terhadap masa depan. Amin