Translate

Seberapa Besar Kasih Kita Kepada Tuhan?

Seberapa besar kasih kita kepada Tuhan ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari Injil Yohanes 21:15-17. Salah satu perintah Tuhan kepada bangsa Israel yang disampaikan oleh Musa ialah: “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” – Ulangan 6:5. Dalam nada yang sama, Tuhan Yesus juga memberi perintah yaitu: “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” – Matius 22:37.

Seringkali orang berpikir dan mengira bahwa dirinya lebih baik dan lebih berkorban daripada orang lain. Dia menganggap bahwa dia sudah mencintai dan mengasihi Tuhan lebih dari orang lain. Oleh sebab itu marilah kita lihat apa kata Alkitab? Sudah sebesar apakah kasih kita kepada-Nya. Atau jangan-jangan itu hanya perkiraan kita saja. Pada hal sesungguhnya kita masih jauh dari yang Tuhan harapkan. Hal inilah juga yang dipertanyakan Tuhan Yesus kepada Petrus, sehingga Tuhan sampai tiga kali bertanya hal yang sama. Sekarang marilah kita lihat seperti apakah kualitas kasih kita kepada-Nya.

1. Sebesar penghianat (Yudas Iskariot).
Kasih pura-pura/Kasih minus. Menjual Yesus 30 keping perak  (Matius  26 : 14-16). Ciuman pura-pura dan menyesatkan (Mat 26 : 48-50)


2. Sebesar lupa kacang akan kulitnya (Sembilan orang kusta  orang Israel disembuhkan).
Tidak tahu bersyukur walau mereka disembuhkan. Kasih yang kosong dan hampa. Kasih sekedar basa basi sehingga menjadi basi dan hambar tak bermakna. Sebaliknya Kasih yang seorang kusta orang Samaria (Luk17:15-18). Memuliakan Allah. Tersungkur didepan kaki Yesus dengan mengucapkan syukur.

3. Sebesar kewajiban (orang muda yang kaya).
Kasihnya baru sebatas kewajiban (simpati ) bukan empati. Mengasihi Tuhan baru sebatas aturan, sikap yang baik terhadap orang. Belum bisa mengasihi Tuhan dengan  hartanya  (berempati).   (Lukas 18:18-26).

4. Melebihi kewajiban (Zakeus).
Kasihnya meningkat dengan drastis setelah berjumpa dengan Yesus. Setengah dari hartanya diberikan kepada orang miskin. Sekiranya ada yang kuperas akan kukembalikan  4 kali lipat (Lukas 19:8,9).

5. Memberi dari kekurangan  (Seorang janda miskin).
Kasih yang luar biasa. Memberi dari kekurangannya.  Sementara banyak orang memberi dari kelebihannya. Memberi dengan tulus seluruh uang yang tersisa  (Luk 21:2-4). Begitu juga Yusuf (Barnabas) mempersembahkan hartanya kepada Tuhan (KPR 4:36-37).

6. Memberi hidup  (Stefanus)
.    
Kasih yang sangat  luar biasa. Dia rela mengorbankan nyawanya untuk Tuhan Yesus (KPR 7: 56-60). Dia mengakhiri hidup seperti Yesus, dengan melepaskan pengampunan kepada orang yang melemparinya dengan batu. Petrus akhirnya rela mati bagi Yesus , Paulus rela mengorbankan segalanya bagi Yesus  dan  Abraham rela mempersembahkan anaknya Ishak  kepada Tuhan.

Bagaimana dengan kita. Seberapa besar kasih kita kepada Tuhan? Dimanakah posisi kasih kita saat ini. Kasih kita sebenarnya minimal berada pada poin atau nomor 4. Marilah kita tingkatkan kasih kita kepada Tuhan dengan penuh ketaatan dan pengorbanan. Jangan hitung-hitungan untuk Tuhan. Kita cintai Dia seperti kata Matius 22:37-40. Apa yang sudah kita lakukan untuk kebaika-Nya, untuk membalas pengorbanan-Nya? Dia sudah mati dan bangkit, marilah kita bangkit untuk Tuhan. Seperti lagu pujian yang berkata “Bapa kupersembahkan tubuhku”. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin. Sumber: Pdt. Hondi Panjaitan M.A.; M.Th.