Translate

Rahasia Hidup Bahagia Menurut Mazmur 1

Rahasia hidup bahagia menurut Mazmur 1 – Hidup bahagia bukan berarti tanpa masalah, pencobaan, penderitaan dan pergumulan di setiap area kehidupan kita. Memang secara umum manusia menganggap bahwa hidup bagaia itu artinya tidak ada masalah, tanpa penderitaan, bebas dari cobaan dan selalu dalam kelimpahan. Namun, pemazmur memiliki perspektif lain tentang hidup bahagia. Itu sebabnya, mengawali tulisannya pemazmur menegaskan rahasia hidup bahagia menurut Mazmur 1. Apa rahasia hidup bahagia menurut Mazmur 1? Merupakan sebuah pertanyaan penting yang berusaha untuk menguak misteri kebahagiaan dalam perspektif Mazmur 1.

Tentang Mazmur 1.
Mazmur 1:1-6 merupakan pendahuluan kitab Mazmur. Mazmur ini membandingkan hanya dua jenis orang yang diakui Allah, masing-masing dengan sekumpulan prinsip hidup tertentu: Pertama, orang saleh, yang berciri kebenaran, kasih, ketaatan kepada firman Allah dan pemisahan dari persekutuan dengan dunia. Dikatakan demikian: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” – Mazmur 1:1-2. 



Kedua, orang fasik, yang mewakili jalan dan nasihat dunia, yang tidak tinggal dalam firman Allah, dan karena demikian tidak ada bagian dalam perkumpulan umat Allah. Ditegaskan demikian: “Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar” – Mazmur 1:4-5. Orang benar itu dikenal dan diberkati Allah, tetapi orang fasik tidak memperoleh bagian dalam kerajaan Allah. Dikatakan demikian: sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan” – Mazmur 1:6. Orang fasik akan binasa. Pemisahan di antara kedua jenis orang ini akan ada sepanjang sejarah penebusan hingga kekal.

 
Berdasarkan paparan yang dimuat oleh penulis kitab Mazmur 1 ini, kita akan menggali misteri hidup bahagia yang dipahami oleh pemazmur. Harapannya ialah supaya kita juga boleh mendapatkan pegangan dan pemahaman yang tepat dan benar tentang hidup bahagia itu. Selain itu, diharapkan juga supaya perspektif yang sempit tentang hidup bahagia bisa menemukan wawasan yang lebih dalam dan luas seputar hidup bahagia dalam perspektif firman Tuhan yang ditulis oleh pemazmur berdasarkan pimpinan Roh Kudus.

1. Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik.
Rahasia hidup bahagia menurut Mazmur 1 ialah tidak berjalan menurut nasihat orang fasik. Penulis Mazmur menulis tentang hal itu demikian: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh” – Mazmur 1:1.

Ayat pertama kitab Mazmur menekankan perbedaan di antara orang benar dengan orang fasik. Orang percaya sejati dapat diketahui dari apa yang tidak mereka lakukan, tempat yang tidak mereka kunjungi dan kumpulan yang tidak mereka masuki. Tidak seorang pun yang dapat menikmati berkat Allah tanpa berbalik dari hal-hal yang merusak atau membahayakan.

Kita hidup dan dibesarkan dalam kehidupan sosial yang kompleks. Komunitas di mana kita berada akan mempengaruhi pola, cara dan gaya hidup kita. Komunitas yang sehat tentunya akan mendukung perkembangan karakter kita menjadi positif. Tetapi sebaliknya komunitas yang tidak sehat, akan membentuk karakter kita menjadi negative. Komunitas yang tidak sehat berpotensi untuk membuat hidup kita kehilangan kebahagiaan. Tawaran-tawaran yang disajikan oleh komunitas yang tidak sehat dihadapkan kepada kita. Karena itu pemazmur mendorong kita supaya tidak mengikuti dan menerima tawaran yang merusak tersebut, bila kita ingin hidup bahagia.

Baca juga bahan khotbah Kristen ini: APA TANDA ORANG YANG DIPENUHI ROH KUDUS?.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota Korintus berkaitan dengan pergaulan sosial orang percaya menulis demikian: “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” – 1 Korintus 15:33. Artinya, jika kita salah bergaul dengan orang-orang yang tidak memiliki karakter yang baik, maka karakter kita yang awalnya baik juga akan dirusakkan. Bila ini terjadi maka hidup bahagia itu akan menjadi sirna. Oleh karena itu, rahasia hidup bahagia ialah dengan menjauhkan diri dari pergaulan yang tidak baik.

2. Kesukaannya ialah Taurat Tuhan.
Rahasia hidup bahagia menurut Mazmur 1 ialah kita harus memiliki kesukaan yang tinggi akan firman Tuhan. Pemazmur berkaitan dengan hal itu, menulis dalam pimpinan Roh Kudus menegaskan demikian: “Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” – Mazmur 1:2.
Orang yang diberkati Allah bukan hanya berbalik dari kejahatan, tetapi juga membangun hidup mereka di sekitar firman Tuhan. Mereka berusaha untuk menaati kehendak Allah dari hati yang sungguh-sungguh senang akan jalan dan perintah Allah. Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen yang ada di kota Tesalonika menulis demikian: “dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka” – 2Tesalonika 2:10. Di mana dikatakan bahwa orang fasik binasa karena “tidak menerima dan mengasihi kebenaran”. Sebaliknya orang percaya sejati yang memotivasi tindakan mereka adalah roh dan perasaan yang telah ditebus, terpikat hatinya oleh kebenaran Allah sebagaimana terdapat dalam Firman-Nya. Dengan demikian, rahasia hidup bahagia dalam perspektif pemazmur terletak pada kesukaan orang percaya akan Taurat Tuhan dan bukan pada yang lain (harta kekayaan, jabatan dan popularitas – red).

Baca juga bahan khotbah Kristen ini: RAHASIA HIDUP DALAM KASIH DAN DAMAI.

3. Merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Rahasia hidup bahagia menurut Mazmur 1 ialah setiap orang yang selalu merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Mereka yang berusaha untuk hidup dengan berkat Allah merenungkan Taurat Allah (yaitu, Firman-Nya) supaya membentuk pikiran, sikap, dan tindakan mereka. Mereka membaca kata-kata Alkitab, merenungkannya dan membandingkannya dengan ayat lain.

Ketika merenungkan nas Alkitab tertentu, pertanyaan-pertanyaan seperti berikut muncul dalam pikiran mereka: Apakah Roh Allah sedang menerapkan ayat ini kepada situasiku saat ini? Adakah sebuah janji di dalam ayat ini yang dapat kutagih? Apakah nas ini membeberkan dosa tertentu yang harus aku jauhi? Apakah Allah sedang memberikan perintah yang harus kutaati? Apakah rohku merasa cocok dengan apa yang dinyatakan Roh Kudus? Apakah nas ini mengungkapkan suatu kebenaran tentang Allah, keselamatan, dosa, dunia, atau ketaatan pribadiku yang perlu diterangkan oleh Roh Kudus kepadaku?

4. Hidup bahagia itu dialami.
Menurut pemazmur hidup bahagia itu bukan hanya cerita atau teori semata. Tetapi dapat dialami dan ada hasil yang diperoleh. Penulis Mazmur menulis tentang hal itu demikian: “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” – Mazmur 1:3.
Hasil untuk mereka yang dengan setia mencari Allah dan Firman-Nya ialah hidup di dalam Roh. Karena air sering kali melambangkan Roh Allah – Baca Yohanes 7:38-39, maka mereka yang diajar oleh Allah dan tinggal di dalam Firman-Nya akan menerima sumber hidup yang tidak habis-habisnya dari Roh. Frasa, “apa saja yang diperbuatnya berhasil” tidak berarti bahwa tidak pernah akan terjadi masalah atau kegagalan, tetapi bahwa orang benar akan mengetahui kehendak dan berkat Allah. Dalam 3 Yohanes 1:2, dikatakan demikian: “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”. Biasanya, Allah menghendaki bahwa orang percaya itu sehat-sehat dan kehidupan kita disertai berkat-Nya. Dia ingin segala sesuatu beres dengan kita, yaitu bahwa pekerjaan, rencana, maksud, pelayanan, keluarga kita, dsb. berjalan sesuai dengan kehendak dan petunjuk-Nya. Demikianlah, berkat Allah melalui penebusan Kristus dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohani.

Baca juga bahan khotbah Kristen ini: MENERIMA UPAH MELALUI UJIAN PELAYANAN PART 1.