Translate

Siapakah Yesus Sesungguhnya?

Siapakah Yesus sesungguhnya ~ Nabi Hosea menegaskan bahwa: “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah…”. Dalam terjemahan lain menegaskan bahwa: “Umat-Ku dihancurkan karena kurangnya pengetahuan tentang Allah” – Hosea 4:6.

Memang secara teologis, kita sudah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi, sehingga kita sudah memiliki hidup yang kekal karena sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup – Yohanes 5:24. Namun, untuk mengenal Yesus dibutuhkan proses dan usaha seumur hidup – Kolose 2:6-7. Mengapa demikian? Karena di luar Kristus kita tidak dapat berbuat apa-apa – Yohanes 15:5. Artinya, kita mudah kecewa, mudah sakit hati, mudah bersungut-sungut, mudah jatuh dalam pencobaan dan mudah mengundurkan diri dari persekutuan dengan Kristus dan dengan anggota tubuh-Nya. Di sisi lain, kalau kita tidak memiliki pengenalan yang memadai tentang Kristus, maka kita akan sulit mempertanggung jawabkan iman kita kepada orang-orang yang menuntut pertanggung-jawaban kita – 2 Timotius 4:2.

Kalimat tanya: “Bagaimana kita dapat memberi jawaban bila ada yang menanyakan tentang siapakah Yesus sebenarnya?”
Kalimat peralihan: Untuk memberi jawaban atas pertanyaan siapakah Yesus sebenarnya, maka ada beberapa hal yang penting, yaitu:


1.      Yesus adalah pemilik jabatan yang lengkap.
a.      Dia adalah Nabi – Lukas 4:17-19.
Dokter Lukas menulis demikian: “…Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” – Lukas 4:17-19.
b.      Dia adalah Imam – Ibrani 7:17, 21-28.
Penulis surat Ibrani menulis, “Sebab tentang Dia diberi kesaksian: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek …” – Ibrani 7:17, 21-28.
c.       Dia adalah Raja – Luk.1:32-33; Fil.2:9-10, 1 Tim. 6:15; Why.11:15.
Dokter Lukas menulis, “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan” – Lukas 1:32-33.

2.      Yesus adalah hakim tunggal.
a.      Dia memiliki otoritas penuh – Yoh. 5:22-23; Filipi 2:9-10; Wahyu 5:11-13.
Penulis Injil Yohanes menulis: “Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia” – Yohanes 5:22-23.
b.      Dia menghakimi dengan adil – Yoh. 5:30
Penulis Injil Yohanes menulis: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” – Yohanes 5:30.
c.       Dia pasti datang kembali – KPR 1:9-11; Why. 22:12.
Dokter Lukas menulis: “… Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” – Kisah Para Rasul 1:10-11.


Pengenalan kita terhadap Yesus Kristus menentukan sikap dan reaksi kita terhadap-Nya dan terhadap segala sesuatu yang terjadi atas kita sebagai konsekuensi logis menjadi umat-Nya. “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus Kristus” – Wahyu 14:12. Biarlah di masa penantian ini, kita terus bertekun untuk semakin mengenal Yesus Kristus sampai kita bertemu muka dengan muka dengan Dia dan tinggal bersama-Nya dalam kerajaan-Nya yang kekal. Amin