Translate

Hidup Bijaksana Di Akhir Zaman

Hidup bijaksana di akhir zaman ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Pengkhotbah 11:1-8. Kata “bijaksana” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: “Selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan”. Jadi, hidup bijaksana di akhir zaman artinya ialah bahwa kita harus menggunakan segala kemampuan yang ada pada kita untuk bereaksi terhadap semua situasi dan kondisi, sehingga kita tampil sebagai orang-orang yang lebih dari pemenang.

Kalimat tanya: “Dalam hal apa kita harus hidup bijaksana di akhir zaman ini?”
Kalimat peralihan: Berdasarkan firman Tuhan dalam kitab Pengkhotbah 11:1-8, maka kita menemukan ada beberapa hal yang menuntut kita untuk hidup bijaksana, yaitu:


1. Bijak memberi dalam pengorbanan – Pengkhotbah 11:1-2.
Apa keuntungannya bila kita bijak memberi dalam pengorbanan?
a. Kita pasti menuai di kemudian hari. “Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatkannya kembali lama setelah itu” – Pengkhotbah 11:1.
b. Kita psti bahagia karena hidup berbagi dengan orang lain. “Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi” – Pengkhotbah 11:2.

2.  Bijak dalam membaca tanda-tanda alam – Pengkhotbah 11:3-5.
Apa manfaatnya jika kita bijak dalam membaca tanda-tanda alam?
a. Kita terhindar dari kerugian. “Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak. Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai”  – Pengkhotbah 11:3-4.
b. Kita semakin berfokus kepada Tuhan. “Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu”  – Pengkhotbah 11:5.

3. Bijak dalam menggunakan kesempatan yang ada – Pengkhotbah 11:6-8.
Apa bentuk tanggung jawab kita dengan kesempatan yang dimiliki?
a. Mengisi waktu kita dengan cerdas. “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik” – Pengkhotbah 11:6.
b. Mengisi hidup dengan rasa syukur kepada Tuhan. “Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata; oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan” – Pengkhotbah 11:7-8.

Kita ada dan sedang menuju ke ujung akhir dari zaman ini. Menuju ke sana butuh komitmen dan tekad yang kuat. Komitmen dan tekad yang kuat tersebut harus dibarengi dengan hidup yang bijaksana. Oleh sebab itu, supaya kita sampai ke garis finish dengan penuh kemenangan, maka kita harus: Satu, bijak memberi dalam pengorbanan. Dua, bijak dalam membaca tanda-tanda alam. Tiga, bijak dalam menggunakan kesempatan yang ada. Dengan demikian, Tuhan pasti dimuliakan dan kita pasti menerima kebahagiaan dari-Nya. Amin