Translate

Implikasi Dari Ketidakpercayaan

Implikasi dari ketidakpercayaan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Markus 16:9-14. Secara lengkap dari firman Tuhan yang ditulis oleh penginjil Markus tersebut, saya lampirkan di bawah ini.

“Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya”.

Seorang murid haruslah memiliki telinga dan hati yang terbuka terhadap ajaran yang ia terima. Itulah sikap seorang murid yang baik. Tetapi murid yang memiliki telinga dan hati yang terbuka saja tidaklah cukup. Tetapi ia harus menambahkan dengan pikiran yang kritis. Pikiran kritis adalah pikiran yang menguji apakah informasi atau ajaran itu benar dan selaras dengan Firman TUHAN. Maka ia menjadi seorang murid yang baik dan benar. Menjadi murid yang baik tidaklah cukup. Seorang murid sejati harus menjadi murid yang baik dan benar.


Kasus para murid Tuhan yang di ungkapkan dalam Firman pagi ini menyatakan, bahwa mereka menerima berita tentang kebangkitan Yesus tetapi mereka tidak mau percaya. Mereka membuka telinga untuk mendengar, namun tidak mau membuka hati dan menjadi percaya.

Ketidak percayaan mereka bukan karena pikiran kritis yang membuktikan bahwa berita itu salah dan tidak layak untuk dipercaya. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka tidak mau percaya, walaupun berita itu disampaikan berulang kali dan oleh orang yang memiliki hubungan dekat dengan mereka (ay 9-13). Oleh karena mereka memiliki "kedegilan hati."

tKeidak percayaan mereka bukan karena pikiran kritis yang membuktikan bahwa berita itu bohong atau salah. Tetapi ketidak percayaan yang bersimber dari "kedegilan hati." Dan Tuhan mencela mereka. atas kedegilan hati tersebut. (ay 14). Pelajaran bagi kita dari firman Tuhan ini adalah bahwa menjadi murid yang baik dan benar menuntut sebuah proses.

Yaitu menjadi murid yang selalu membuka telinga dan hati terhadap pengajaran. Tetapi itu saja tidak cukup, murid harus juga menambahkan pikiran kritis untuk menguji apakah ajaran tersebut benar dan selaras dengan firman Tuhan.

Sebab itu, jauhkalan diri dari seorang murid yang memiliki "kedegilan hati." Karena kedegilan hati akan menjadikan seorang murid sulit membuka telinga dan hati terhadap sebuah ajaran, bahkan pikirannya tertutup terhadap sebuah kebenaran. Dan jauhkanlah diri menjadi murid yang memiliki "kedegilan hati" karena Tuhan Yesus mencelanya.

Melainkan teruslah menjadi murid yang baik dan benar, yakni dengan memiliki telinga dan hati yang terbuka serta mengembangkan pikiran kritis terhadap ajaran. Sebab itulah proses untuk menjadi murid Kristus sejati. Murid Sejati adalah Seorang yang selalu mempercayai Perintah dan Janji Tuhan dalam segala situasi dan keadan.

Mungkin hari ini situasi anda begitu sulit dan mengecewakan. Namun tetaplah percaya bahwa Tuhan Yesus mengasihi; peduli bahkan Ia memberi kekuatan dan jalan keluar yang terbaik atas pergumulanmu pada waktunya. Yesus sudah bangkit dari maut. Percayalah dan jangan degil hati. Ia mau melakukan mujizatnya bagimu. Terpujilah Nama Tuhan Yesus Kristus.

Post a Comment for "Implikasi Dari Ketidakpercayaan"